Dalam
setiap kegiatan pembelajaran guru seharusnya memulai dari (1) kegiatan menyusun
perencanaan, kemudian (2) melaksanakan pembelajaran, (3) melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan (4) tindak lanjut.
Keempat
kegiatan ini dilaksanakan secara terus menerus sehingga pada akhirnya guru
mendapatkan kepuasan dalam mengajar dan siswa mendapatkan kepuasan dalam
belajar. Yang terjadi pada umumnya dalam pembelajaran adalah guru kurang
memahami adanya miskomunikasi atau miskonsepsi antara guru dan siswa.Guru
merasa apa yang disampaikan telah jelas dan dapat diterima dengan baik oleh
siswa, sementara siswa belum dan bahkan tidak mengetahui dan memahami apa yang
dijelaskan oleh guru. Hal ini terjadi pada guru yang melaksanakan pembelajaran
konvensional dengan tahapan pembelajaran, (1) menjelaskan konsep, (2)
menjelaskan latihan soal, (3) memberikan soal latihan, dan (4) ulangan harian.
Pada
tahap selesai menjelaskan konsep biasanya guru bertanya kepada para siswa
“sudah jelas anak-anak?, sebagian kecil siswa menjawab “sudah pak/bu guru”,
tetapi sebagian besar siswa tidak menjawab. Dengan jawaban siswa tersebut tanpa
ekspresi guru melanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu memberikan dan
menjelaskan contoh-contoh soal, dan dilanjutkan memberikan soal-soal latihan.
Apa yang terjadi setelah guru berkeliling mengamati siswa mengerjakan soal
tersebut hanya sebagian kecil yang dengan lancar dapat menyelesaikan soal-soal
yang diberikan. Dan pada akhirnya nilai ulangan harian hanya sebagian kecil
yang mendapat nilai di atas KKM. Dari uraian di atas memberikan gambaran kepada
kita bahwa perlu adanya kegiatan introspeksi diri dalam pelaksanaan
pembelajaran, apakah pembelajaran yang kita laksanakan sudah efektif sehingga
terjadi proses belajar pada siswa atau belum. Kegiatan tersebut berupa refleksi
terhadap pembelajaran yang kita laksanakan.
Ada
beberapa pengertian kegiatan reflektif dalam pembelajaran, (1) Kegiatan
refleksi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses
belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh
anak didik kepada guru, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik
membangun atas pembelajaran yang diterimanya, (2) Kegiatan refleksi
pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar
mengajar pada prinsipnya merupakan kegiatan menilai pendidik oleh peserta
didik, (3) Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan penilaian
(evaluasi) proses dan hasil belajar siswa dalam rangka untuk memperoleh balikan
terhadap proses belajar mengajar, dan (4) Kegiatan refleksi pembelajaran
merupakan kegiatan mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran.
Penilaian
tersebut dapat dilakukan secara tertulis maupun secara lisan oleh peserta didik
kepada pendidiknya. Penilaian dari peserta didik dapat berisi ungkapan curahan
hatinya yang berupa kesan, pesan, harapan serta kritikan yang bersifat
membangun atas proses belajar mengajar yang diterimanya sejak awal hingga akhir
proses tersebut. Oleh karena itu, apa pun hasil kegiatan reflektif ini
seharusnya
diterima dengan bijaksana dan berani memperbaiki diri ke depan jika hasilnya
kurang disukai peserta didik. Manusia adalah tempatnya salah, sehingga peserta
didik dan pendidik yang sama-sama manusia juga dapat berbuat salah. Oleh sebab
itu, maka kegiatan reflektif menjadi sangat penting, apalagi dalam perkembangan
jaman saat ini yang penuh dengan tantangan menghadapi pengaruh globalisasi yang
membawa pada perubahan sikap peserta didik maupun pendidik dalam memaknai
proses belajar mengajar yang ideal.
Dalam
kegiatan reflektif, guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap
peserta didik di kelasnya dan guru dapat memastikan bahwa semua peserta didik
mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran, dengan demikian tidak dapat disanggah, bahwa refleksi dalam
pendidikan itu sangat penting, tetapi memang lebih penting lagi adalah untuk
melakukannya.
Mengapa
refleksi itu penting dan seharusnya dilakukan oleh guru? Karena melalui
refleksi dapat diperoleh informasi positif tentang bagaimana cara guru
meningkatkan kualitas pembelajarannya sekaligus sebagai bahan observasi untuk
mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu, melalui
kegiatan ini dapat tercapai kepuasan dalam diri peserta didik yaitu memperoleh
wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan guru.
Dari
dua pengertian kegiatan refleksi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
refleksi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dirancang oleh guru untuk
memperoleh umpan balik (balikan) dari suatu pembelajaran yang telah
dilaksanakan, dengan tujuan memperbaiki pembelajaran yang akan dilakukan.