Beberapa
kampus ternama di Surabaya sedang membutuhkan banyak dosen. Pasalnya, program
studi (prodi) favorit, jumlah mahasiswanya juga lebih banyak jika dibandingkan
dengan prodi lain.
Direktur
Sumber Daya Manusia (SDM) Unair Purnawan Basundoro mengaku, mencari dosen prodi
akuntansi paling sulit. "Kalau kami buka lowongan untuk lima dosen, paling
yang daftar hanya 1-2 orang. Tidak pernah lebih," kata Purnawan.
Hal
senada juga disampaikan Wakil Rektor I UINSA Syamsul Huda. Dia menyebut jumlah
dosen prodi agama lebih dari minimal. Bahkan, mencapai 15 dosen per prodi.
Namun, untuk prodi nonagama seperti akuntansi, teknik lingkungan, dan ekonomi,
jumlah dosennya pas. "Lebih dari enam dosen, tapi tidak kurang dari 10.
Inilah yang butuh ditambah," jelasnya.
Sebab,
UINSA juga harus meningkatkan prodi-prodi nonagama yang saat ini masih dalam
pengembangan. "Nanti 2016 juga ada prodi ilmu hukum dan pendidikan
IPA," kata Syamsul. ''Kebutuhan dosen juga akan bertambah," imbuhnya.
Demikian
halnya dengan Unesa. Di PTN yang banyak menghasilkan guru itu, daya tampung
mahasiswa kian meningkat. Jumlah dosen juga harus dipacu. Prodi yang
membutuhkan banyak tenaga dosen adalah bidang kependidikan. "Prodi-prodi
apa yang membutuhkan banyak dosen akan kami cek lagi karena perekrutan melihat
kebutuhan prodi," jelas Pembantu Rektor I Unesa Yuni Sri Rahayu.
UPN
Veteran Jatim kerap kekurangan dosen pada mata kuliah bahasa Indonesia, agama,
dan kewarganegaraan. Rektor UPN Veteran Jatim Prof Teguh Soedarto mengatakan,
perekrutan dosen dari luar kampus menjadi salah satu upayanya.
Untuk
dosen bahasa Indonesia, pihaknya menggandeng PTN lain. Misalnya, Unesa.
"Tidak masalah kerja sama dengan PTN lain karena sudah berubah status jadi
negeri," katanya.
Sementara
itu, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sering mengalami kekurangan
dosen di jurusan elektro industri dan mekatronika. Selain itu, ada prodi baru
seperti prodi teknologi game. "Jadi, tentu dosen juga harus
ditambah," papar Wakil Direktur I PENS Rusminto Tjatur.
(bri/puj/ara/c6/ai)