Pakar
pendidikan yang kerap diajak Kemendikbud untuk mengevaluasi Kurikulum 203 (K13)
Doni Koesoema mengatakan, pemerintah memang menghapus Kompetensi Inti (KI) 1
dan KI 2 dalam mata pelajaran selain pendidikan agama dan PPKn.
Sehingga
dalam mata pelajaran di luar agama dan PPKn itu, siswa fokus pada kompetensi
keilmuannya. Perkara guru menyisipkan pesan-pesan spiritual dan sosial, itu
menjadi hak inisiatif masing-masing guru.
Untuk
itu Doni mengatakan arahnya nanti Kemendikbud akan membuat kurikulum yang
beragam. Mulai dari Kurikulum Nasional, sampai kurikulum level daerah sampai
tingkat sekolah. ’’Saya terus mengikuti diskusi evaluasi K13. Beberapa hari
lalu juga ada pertemuan evaluasi,’’ katanya.
Hanya
saja Doni mengatakan agenda evaluasi yang dia ikuti tidak bersinggungan dengan
teknis penerbitan buku baru.
Kepala
Puskurbuk Kemendikbud Tjipto Sumardi tidak bersedia berkomentar tentang
perkembangan teknis revisi buku K13. Dia mengatakan urusan revisi buku itu,
akan disampaikan langsung oleh Mendikbud Anies Baswedan pekan depan.
Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad
mengatakan, skema teknis pengadaan buku K13 untuk tahun pelajaran 2016/2017
sudah dibahas di internal Kemendikbud. ’’Uangnya nanti menggunakan dana BOS,’’
katanya kemarin.
Hamid
tidak bersedia berkomentar tentang isi buku tersebut. Dia menuturkan teknis
pengadaan buku itu nantinya akan diatur lebih rinci dalam peraturan menteri.
Termasuk tentang mekanisme pengadaannya, apakah akan dilelang oleh Kemendikbud
atau pemerintah daerah selaku pemegang dana BOS.
Khusus
untuk buku-buku K13 yang akan digunakan siswa pada semester genap (Januari
2016), Hamid mengatakan sudah selesai tendernya. Dia berharap buku-buku ini
sudah bisa digunakan siswa tepat waktu.
Di
dalam dokumen lelang Kemendikbud, buku K13 untuk semester genap tahun pelajaran
2015/2016 terdiri dalam beberapa paket. Untuk jenjang SMA dan SMK buku K13
semester genap terdiri dari lima paket, dengan harga tiap paket berkisar Rp 4
miliar.
Sementara
untuk jenjang SD pengadaan buku untuk semester genap ada 14 paket. Nilai
kontraknya sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar untuk setiap paketnya. (wan)