Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menegaskan, ujian nasional
dilaksanakan untuk mengukur kompetensi siswa dan menjadi salah satu dasar untuk
seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Di
samping sebagai rujukan untuk melakukan pemetaan capaian pendidikan secara
nasional.
"Sejak
tahun lalu, selain mengukur pencapaian akademik, UN juga untuk mengetahui
tingkat kejujuran ujian dengan hasil IIUN (Indeks Integritas Ujian Nasional)
untuk setiap sekolah.
Yang menggembirakan makin banyak saja sekolah
melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK)," kata Menteri Anies,
Sabtu (2/4).
Untuk pelaksanaan UN tahun ini, jumlah sekolah
yang melaksanakan UNBK hampir sejuta. Ini lantaran para kepala sekolah mulai
sadar tentang maaf UNBK.
Beberapa
manfaat yang diperoleh dengan UNBK antara lain:
1.
Minimnya
kemungkinan soal yang terlambat datang, tertukar dan ketidakjelasan hasil cetak
soal,
2.
Proses
pengumpulan dan penilaian jauh lebih mudah,
3.
Hasil
ujian nasional dapat diumumkan jauh lebih cepat,
4.
UNBK
mendorong terwujudnya efektifitas, efisiensi, dan transparansi penyelenggaraan
UN.
"Salah
satu temuan yang menarik dari hasil evaluasi pelaksanaan UN 2015 yang lalu
adalah tingkat kecurangan pada pelaksanaan UNBK adalah nol. Sementara tingkat
kecurangan yang bervariasi ditemukan pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Pensil dan Kertas," tandasnya. (esy/jpnn)