Dalam
Permendikbud No.22 tahun 2016 dikatakan pembelajaran inquiry disebut bersama
dengan discovery. Dalam Webster’s Collegiate Dictionary inquiry didefinisikan
sebagai “bertanya tentang” atau “mencari informasi”. Discovery disebut sebagai
“tindakan menemukan”. Jadi, pembelajaran ini memiliki dua proses utama.
Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan
pertanyaan-pertanyaan (to inquire), dan kedua, siswa menyingkap, menemukan (to
discover) jawaban atas pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan
penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis (Sutman, et.al., 2008:x).
Inquiry/discovery
merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan
melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan bukan sekedar
sekumpulan fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan
atau mengkonstruksi. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses fasilitasi
kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan melalui penemuannya sendiri (discovery).
Tujuan
pertama Inquiry/Discovery Learning adalah agar siswa mampu merumuskan dan
menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana,bagaimana, mengapa, dsb. Dengan
kata lain, Inquiry/Discovery Learning bertujuan untuk membantu siswa berpikir
secara analitis. Tujuan kedua adalah untuk mendorong siswa agar semakin berani
dan kreatif berimajinasi. Dengan imajinasi siswa dibimbing untuk mengkreasi
sesuatu menggunakan pengetahuan yang diperolehnya. Penemuan ini dapat berupa
perbaikan atau penyempurnaan dari apa yang telah ada, maupun menciptakan ide,
gagasan, atau alat yang belum ada (Anam, 2015:9).
Proses
mengumpulkan data, mengamati, dan meringkas informasi, khususnya data numerik
dalam Inquiry/Discovery Learning, efektif dalam merangsang diskusi untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang diinginkan. Siswa perlu
mengalami bagaimana menarik simpulan ilmiah berdasarkan pengamatan atas
fakta-fakta dan sekumpulan data yang diperoleh.
Lima
Langkah dalam Inquiry/Discovery Learning
Pada
dasarnya sintaks Inquiry/Discovery Learning meliputi lima langkah seperti
nampak dalam
Tabel
5 di bawah ini (Sutman, et.al.2008:52).
1. Merumuskan pertanyaan
|
Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik
yang akan diselidiki.
|
2. Merencanakan
|
Merencanakan prosedur atau langkah-langkah
pengumpulan dan analisis data.
|
3. Mengumpulkan dan menganalisis data
|
Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta,
maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya.
|
4. Menarik simpulan
|
Menarik simpulan-simpulan (jawaban atau
penjelasan ringkas)
|
5. Aplikasi dan Tindak lanjut
|
Menerapkan hasil dan mengeksplorasi
pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya.
|
Menurut
Sutman, 5 langkah di atas merupakan langkah umum, yang bisa dibedakan menjadi 5
level yang mencerminkan kadar atau derajat aktivitas siswa. Sutman mulai dengan
level 0 yang mencerminkan derajad keterlibatan siswa yang rendah karena 5
langkah di atas sepenuhnya dilakukan dan dikontrol oleh guru, bukan siswa.
Berturut-turut, pada level 1 guru menyerahkan langkah pertama kepada siswa
sampai dengan level 5, ketika kelima langkah di atas sepenuhnya dilakukan oleh
siswa di bawah bimbingan guru (Sutman, et.al., 2008:39-52).