Blogomjhon
- Pemotongan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
sebanyak Rp 6,5 triliun membuat gusar anggota Komisi X DPR RI. Mereka meminta
jaminan pemangkasan tersebut tidak memengaruhi anggaran untuk siswa dan guru.
"Yang
paling utama di sini kan siswa dan guru. Jangan sampai pemotongan anggaran itu
berimbas pada biaya pendidikan siswa dan guru," kata Esty, anggota Komisi
X DPR RI dalam raker dengan Mendikbud Anies Baswedan, Kamis (16/6).
Dia
mendesak agar Mendikbud memberikan jaminan pembayaran tunjangan profesi guru
pada 2017 tidak tertunda. Lantaran sampai saat ini pun banyak guru yang
tertunda mendapatkan tunjangannya.
"Apa
dijamin TP guru tidak molor pembayarannya? Saya khawatir TP guru di 2017 ngadat
dibayarkan karena anggaran pendidikan terpotong banyak," cetusnya.
Senada
itu, Surahman Hidayat, menegaskan bila Mendikbud santai dengan pemangkasan
anggaran, tidak demikian dengan Komisi X DPR. Anggota Komisi X ini meminta
anggaran untuk siswa dan guru tidak boleh dikurangi sepeser pun. Sebab guru
terkait kualitas pendidikan. Sedangkan siswa terkait masa depan anak bangsa.
"Jumlah
guru yang pensiun sampai tahun depan sangat banyak. Di sisi lain pertumbuhan
siswa justru bertambah. Bila anggaran pendidikan untuk siswa dan guru ini
dikurangi, akan menjadi petaka bagi dunia pendidikan di tanah air,"
tandasnya. (esy/jpnn)