Manusia
memiliki kebutuhan hidup yang sangat beragam. Kebutuhan tersebut dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan integratif.
1) Kebutuhan hidup
yang mendasar (kebutuhan primer)
Manusia
dalam mempertahankan hidupnya memerlukan berbagai macam kebutuhan. Dari
berbagai kebutuhan yang ada, terdapat kebutuhan yang harus selalu dipenuhi agar
manusia tersebut bisa hidup. Jenis kebutuhan tersebut disebut kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar ini bersifat primer, artinya
dibutuhkan oleh semua manusia di dunia ini. Apabila kebutuhan dasar ini tidak
tercukupi, maka manusia tidak bisa hidup. Jenis kebutuhan dasar mencakup
sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan dasar ini muncul sebagai dorongan biologis
manusia untuk dapat bertahan.
a) Makanan dan
minuman
Makanan
berguna sebagai sumber tenaga yang dipergunakan untuk melakukan berbagai
kegiatan hidup. Jenis makanan yang dikonsumsi setiap orang berbedabeda tergantung
pada adat kebiasaan, keadaan wilayah, dan ketersediaan sumber daya alam. Misalnya,
suku Dani di pedalaman Papua mengonsumsi ubi sebagai makanan utama, orang
Eskimo mengonsumsi daging, dan orang Eropa umumnya mengonsumsi roti dan gandum.
Selain makanan pokok yang dikonsumsi setiap hari, untuk mencukupi kebutuhan
gizi kita memerlukan makanan tambahan. Dalam masyarakat Indonesia dikenal
dengan prinsip empat sehat lima sempurna.
b) Tempat
perlindungan
Sebagai
makhluk yang memiliki akal dan pikiran, manusia dianugerahi Tuhan kemampuan
untuk berpikir. Salah satunya berpikir cara melindungi diri dari berbagai
ancaman, baik yang datang dari alam (hujan, badai, dan panas), maupun yang
datang dari manusia sendiri (perampokan dan penjarahan). Untuk melindungi
dirinya, manusia menciptakan berbagai alat yang bisa dipergunakan sebagai
senjata. Untuk melindungi dari ancaman alam, manusia menciptakan rumah dengan
berbagai bentuk sesuai dengan kondisi alam. Rumah yang berada di daerah beriklim
tropis tentu saja berbeda dengan bentuk rumah yang berada di daerah beriklim
kutub.
2) Kebutuhan sekunder
(kebutuhan sosial)
Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan yang berfungsi melengkapi atau memperbaiki
kelangsungan hidup manusia. Apabila kebutuhan sekunder ini tidak terpenuhi,
maka tidak akan menimbulkan gangguan yang berarti.
a) Kegiatan bersama
Homo
socius atau makhluk sosial merupakan predikat manusia sebagai makhluk yang
tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya. Kelangsungan hidupnya sangat
tergantung pada bantuan orang lain, mulai dari kegiatan dengan skala yang besar
sampai pada kegiatan yang skalanya kecil. Pola hubungan sosial tersebut merupakan
simpul yang saling menyatu, dalam arti tidak dapat terpisahkan satu dengan yang
lainnya. Contohnya, Pak Tani menanam padi untuk mencukupi kebutuhan pangan
masyarakat. Di samping itu, Pak Tani juga membutuhkan pakaian yang tidak dapat
diproduksi sendiri dan tersedia di toko pakaian. Maka terjadilah hubungan
timbal balik yang saling membutuhkan antara Pak Tani dengan produsen pakaian
dan toko pakaian.
b) Komunikasi dengan
sesama
Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia dituntut untuk selalu berkomunikasi dengan
sesamanya. Dengan komunikasi, terjadi pertukaran informasi. Selain itu
komunikasi juga memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu merekatkan tali
silaturahmi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sarana komunikasi
sangat banyak dan mudah dipergunakan. Ditemukannya teknologi internet, memungkinkan
orang yang berada di Benua Asia dapat berkomunikasi dengan orang yang berada di
Benua Afrika, sehingga dapat mempercepat waktu dan jarak.
c) Pendidikan
Pendidikan
merupakan usaha sadar manusia untuk mewujudkan sisi 'kemanusiaan' manusia.
Dengan pendidikan, pola perilaku manusia dapat berubah dari tidak berpendidikan
menjadi seorang yang berpendidikan. Secara formal, pendidikan dilangsungkan di
dalam kelas yang diawasi oleh guru dengan berpatokan pada aturan yang telah
ditentukan. Tujuh tahun yang lalu, kamu mulai memasuki sekolah, yaitu sebuah
dunia yang penuh dengan berbagai bidang keilmuan mulai cara membaca sampai cara
berhitung. Untuk mendapatkan ilmu yang banyak, kamu harus belajar dan banyak
bertanya.
Apakah
pendidikan harus selalu dilakukan di dalam kelas seperti yang biasa kamu
lakukan setiap hari? Jawabannya, tidak. Pendidikan bisa dilakukan di mana saja
dan kapan saja, ada atau tidak ada pembimbing. Ilmu yang kita pelajari setiap harinya
tidak akan pernah habis, semakin digali suatu ilmu, semakin besar pula manfaat
yang dapat kita ambil. Maka semakin pintarlah kita. Orang yang berpendidikan biasanya
akan mendapatkan penghargaan lebih di mata masyarakat.
3) Kebutuhan
integratif
Kebutuhan
integratif adalah jenis kebutuhan akan kebersamaan, persatuan, dan keberpaduan.
Sebagai makhluk yang berpikir, manusia selalu mencari jalan agar mereka tetap bersatu dan tidak hanya
memikirkan dirinya sendiri. Misalnya Thomas Alfa Edison yang menciptakan bola
lampu pijar. Hasil temuannya sampai sekarang dipergunakan oleh seluruh penduduk
dunia dan tidak dipergunakan sendiri oleh Edison. Kebutuhan integratif meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a) Prinsip benar dan
salah
Prinsip
benar salah adalah asas penilaian yang menjadi dasar seseorang untuk memutuskan
dan menjalankan sesuatu. Dengan adanya prinsip ini, manusia memiliki pagar
sebagai batas tindakannya agar tidak semena-mena atau sekehendak hati.
Misalnya, tindakan mencuri merupakan tindakan yang salah karena bertentangan
dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Selain merugikan diri
sendiri juga akan merugikan orang yang kehilangan barang tersebut.
Prinsip
benar salah dihasilkan dari pemikiran akal manusia terhadap penilaian sesuatu
dengan berdasar pada keserasian. Melalui kemampuan berpikirnya, Support Our
Local Literacy Movement Jika dilihat dari arti katanya, literacy berarti
kemampuan membaca dan menulis. Kelihatannya sederhana ya? Bahkan sekarang,
adik-adik kita yang duduk di taman kanak-kanak pun sudah belajar membaca dan menulis.
Bahkan banyak juga adik kita yang sudah pandai membaca sebelum umur mereka
genap limatahun.
Seiring
dengan berkembangnya peradaban manusia dan semakin banyaknya orang yang dapat membaca
dan menulis, literacy tidak lagi dimaknai sekadar memiliki kemampuan membaca dan
menulis saja, tetapi literacy juga berarti kemampuan seseorang memahami makna
di balik bacaan dan tulisan. manusia dapat membuat penggolongan berbagai perilaku
sehingga perilaku manusia mengarah padasuatu keteraturan sosial. Hal inilah
yang sangat dibutuhkan manusia sebagai simpul pemersatu
masing-masing
individu yang berbeda. Prinsip benar dan salah berfungsi sebagai alat
pengontrol tindakan manusia.
b) Ungkapan perasaan
kolektif atau kebersamaan
Pengungkapan
perasaan kolektif atau kebersamaan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk.
Misalnya pengungkapan perasaan seorang pria kepada wanita yang kemudian
ditindaklanjuti dengan perkawinan. Timbulnya perasaan kolektif itu merupakan
sifat hakiki manusia karena keinginannya untuk berkumpul dan bersatu dengan
sesamanya. Bentuk yang lebih luas dapat kita saksikan pada pesta demokrasi yang
diselenggarakan lima tahun sekali, di mana setiap penduduk bersatu untuk
menyalurkan hak pilihnya guna menentukan pemimpin bangsa.
c) Keyakinan diri
(self confidence) dan keberadaan (exsistence)
Perasaan
keyakinan diri yang melekat pada diri manusia dapat menjadi sebuah kekuatan,
sehingga ia dapat berpikir positif terhadap segala sesuatu yang berada di
sekitarnya. Contohnya, kamu harus memiliki keyakinan diri untuk dapat menjuarai
suatu kejuaraan apabila kamu telah bertekad untuk menang. Keberadaan adalah
usaha manusia untuk selalu mempertahankan eksistensi dirinya.
d) Pengungkapan nilai
estetika atau keindahan
Nilai
estetika merupakan nilai yang abstrak, dalam arti setiap orang memiliki ukuran
yang berbeda dalam menilai sesuatu apakah indah, bagus, atau tidaknya. Kata
esetetika berasal dari bahasa Yunani yaitu aisthetikos yang berarti dapat
dipersepsi oleh indra manusia.
Pengungkapan
nilai estetika atau keindahan diwujudkan dalam berbagai bentuk, dari wujud
gerak sampai wujud bentuk. Contohnya, penikmat seni memandang lukisan Affandi
akan berdecak kagum dan memuji hasil karyanya. Tetapi orang awam yang tidak
begitu paham akan seni lukis, menganggap karya Affandi tersebut hanya berupa
coretan cat di kanvas yang tidak mengandung arti apa-apa.
e) Rekreasi dan
hiburan
Rekreasi
dan hiburan pada dasarnya hampir sama, perbedaannya hanya terdapat pada letak
pemenuhannya. Rekreasi merupakan sebuah kegiatan yang ditujukan sebagai
pemulihan kembali suasana (refresh) setelah bergelut dengan berbagai aktivitas rutin.
Sedangkan hiburan ditujukan hanya untuk mencari kesenangan semata.