Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) menggelar Kilasan Setahun Kinerja selama 2015.
Bertempat di Gedung
A Kemdikbud, Jakarta, Mendikbud Anies Baswedan memaparkan capaian dari
program-program yang sudah diterapkan.
"Target penyerapan anggaran pada
Kemdikbud adalah 93 persen. Hingga hari ini sudah 92 persen lebih. Diharapkan
sampai akhir Desember ini bisa mencapai target," ucap Anies, Rabu
(30/12/2015).
Anies menjelaskan, Kemdikbud menerapkan
setidaknya tiga strategi untuk mencapai visi, yakni penguatan pelaku pendidikan
dan kebudayaan, peningkatan mutu dan akses, serta peningkatan efektivitas
birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik.
Menurutnya,
strategi tersebut penting untuk mewujudkan insan dan ekosistem pendidikan
kebudayaan yang berkarakter.
"Kemdikbud mencoba mencari solusi
masalah yang menjadi keluhan di masyarakat. Pertama, syarat kelulusan yang
mulai tahun ini tidak ditentukan dengan UN (ujian nasional). Ini sudah
bertahun-tahun selalu menjadi masalah di tengah masyarakat," terangnya.
Selain itu, kata Anies, pihaknya juga
menunda implementasi kurikulum 2013 sampai desain dan dokumennya dimatangkan.
"Mendorong UN untuk pemetaan dan
ditambah faktor integritas dalam pelaksanaannya. Sehingga sekarang negara yang
melaporkan kalau ada kecurangan, bukan yang dilapori," ucapnya.
Sementara bagi sekolah yang memiliki
integritas tinggi, Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menambahkan, sudah
memberikan apresiasi terhadap sekolah yang bersangkutan. Kendati demikian, dia
menegaskan bahwa UN bukan satu-satunya pengukur kejujuran, tetapi kejujuran
dalam UN bisa diukur.
Selain menyangkut UN dan kurikulum, dalam
kesempatan itu Anies juga memaparkan beberapa program Kemdikbud yang menjadi
perhatian, seperti Uji Kompetensi Guru (UKG) dan menuju wajib belajar 12 tahun,
"UKG digunakan sebagai potret
kompetensi guru yang nanti hasilnya digunakan untuk menentukan pelatihan dan
perbaikan," tandasnya. (rfa)
Sumber : http://news.okezone.com