Secara umum
kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: supervisi umum dan
supervisi akademik.
Supervisi umum
dilakukan untuk seluruh kegiatan teknis administrasi sekolah, sedangkan
supervisi akademik lebih diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Berikut ini akan dibahas lebih mendalam
mengenai supervisi akademik.
A. Model Supervisi Tradisional
1) Observasi Langsung
Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi
langsung kepada guru yang sedang mengajar melalui prosedur: pra-observasi dan
post-observasi.
a. Pra-Observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor
seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi
diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan
strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.
b. Observasi
Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa
yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian
supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan
(apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup.
c. Post-Observasi
Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya
supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru terhadap
penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi
ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru
yang akan dilakukan.
2) Supervisi akademik
dengan cara tidak langsung
a. Tes dadakan
Sebaiknya soal yang digunakan pada saat
diadakan sudah diketahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai dengan yang sudah dipelajari peserta
didik waktu itu.
b. Diskusi kasus
Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang
ditemukan pada observasi Proses Pembelajaran (PBM), laporan-laporan atau hasil
studi dokumentasi. Supervisor dengan guru mendiskusikan
kasus demi kasus, mencari akar permasalahan dan mencari berbagai alternatif
jalan keluarnya.
c. Metode angket
Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang
berkaitan erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan
guru dengan siswanya dan sebagainya.
B. Model
Kontemporer (Masa Kini)
Supervisi
akademik model kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan klinis, sehingga
sering disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi akademik dengan
pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif.
Prosedur
supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung, yaitu: dengan
observasi kelas, namun pendekatannya berbeda.