Ekonom
dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meminta kepada Presiden Joko
Widodo (Jokowi) menaikkan gaji pokok (gapok) Pegawai Negeri Sipil (PNS) apabila
anggaran rapat di hotel dan perjalanan dinas dipangkas. Pemerintah dinilai
perlu meningkatkan kesejahteraan para aparatur sipil.
"Pak
Jokowi janganlah bilang PNS boros, sakit hati para PNS tidak boleh rapat,
seminar di hotel. Tambahan PNS itu kan di perjalanan dinas, kalau cuma
ngandalin gaji, mati semua PNS. Empati sedikit lah," terang Faisal di
Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Lebih
jauh Faisal mengimbau agar pemerintah tidak memotong belanja atau pengeluaran
rutin PNS. Aparatur sipil negara, sambungnya, sangat membutuhkan kenaikan gaji
pokok (gapok), bukan sekadar Tunjangan Hari Raya (THR) yang masuk di gaji
ke-14.
"Please,
jangan potong gaji PNS, jangan ngakal-ngakalin PNS seolah-olah gaji PNS naik
tapi dalam bentuk gaji ke-14. Biasanya kan gaji ke-13. Gaji pokok dinaikkan
supaya uang pensiun tinggi," pinta Faisal.
Dirinya
mengaku bahwa jumlah PNS di Indonesia sangat banyak, sehingga pemerintah
mengambil tindakan memoratorium perekrutan Calon PNS kecuali untuk jabatan dan
profesi tertentu. "Kelebihan PNS memang iya, tapi ya tinggal reformasi
saja. Tapi jangan potong belanja rutin PNS," tandas Faisal.