Perguruan
tinggi Indonesia telah melahirkan banyak penelitian. Karena itu, Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melakukan pemetaan
terhadap berbagai hasil penelitian unggul dan melibatkan 15.469 dokumen riset
dari kampus-kampus Tanah Air.
Hasil
pemetaan itu menunjukkan, beberapa bidang penelitian yang jadi unggulan adalah
kesehatan, penyakit tropis, gizi dan obat-obatan. "Ada 2.680 dokumen riset
pada bidang tersebut yang menunjukkan keaktifan para peneliti di situ,"
ungkap Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi
Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Muhammad Dimyati di Gedung Dikti,
Jumat(13/5/2016).
Bidang
lainnya yang yang juga unggul dalam riset yaitu pada teknologi informasi dan
komunikasi dengan 1.854 dokumen. Sementara itu di urutan ketiga terdapat bidang
MIPA yang menjadi riset terunggul lainnya dengan 1.469 dokumen.
Dimyati
menjelaskan peringkat keunggulan riset tersebut berdasarkan sejumlah parameter.
"Ada delapan parameter yaitu jumlah dokumen riset, Rencana Induk atau
Rencana Strategis Penelitian (RIP), Jurnal Internasional, jurnal akreditasi,
buku ajar atau teks, teknologi tepat guna (TTG), hak kekayaan intelektual
(HKI), prototype," paparnya.
Menurutnya,
peneliti Indonesia sudah siap untuk bersaing khususnya dalam bidang kesehatan.
Misalnya, aplikasi dokterku. Ini adalah aplikasi yang memudahkan pengobatan
seseorang yang sakit tanpa perlu datang ke dokter atau ke klinik kesehatan.
"Mereka
bisa melakukan komunikasi mengenai gejala penyakitnya melalui aplikasi
tersebut, dan resep obatnya juga nanti dokternya yang akan kirimkan ke apotek.
Setelah itu kurir online yang antarkan obatnya ke rumah pasien,"
tambahnya. (afr)