Pola-pola
dalam interaksi sosial dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, serta
antarindividu dengan kelompok.
1) Interaksi sosial
antarindividu
Apabila
dua orang bertemu, walaupun kedua orang tersebut tidak saling berbicara,
sebenarnya interaksi sosial telah terjadi karena di antara mereka sadar akan
adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun
syaraf kedua orang tersebut, yang disebabkan oleh misalnya, bau keringat,
parfum, dan cara berjalan. Kesemuanya menimbulkan kesan dalam pikiran seseorang
sehingga menentukan tindakan yang akan dilakukannya.
2) Interaksi sosial
antarkelompok sosial
Interaksi
sosial antara satu kelompok dengan kelompok lainnya terjadi sebagai suatu
kesatuan dan bukan menyangkut pribadi-pribadi sebagai anggota dari kelompok
yang bersangkutan. Misalnya, pertemuan antara perwakilan Gerakan Aceh Merdeka
(GAM) dan perwakilan Republik Indonesia dalam perjanjian antara GAM dan RI di
Jenewa, Swiss. Perjanjian tersebut merupakan interaksi antara GAM dan RI.
Contoh lain, pertandingan antartim kesebelasan sepak bola. Para pemain
bertanding untuk kepentingan tim kesebelasannya (kelompok).
3) Interaksi sosial
antara individu dengan kelompok sosial
Interaksi
sosial antara individu dengan kelompok berbeda-beda sesuai dengan keadaan
setiap hubungan itu. Misalnya, interaksi antara seorang guru dan siswasiswanya di
kelas. Guru yang menghadapi siswa-siswa di kelas pada awalnya akan berusaha
menguasai para siswanya agar interaksi sosial bisa berlangsung dan seimbang.
Contoh lain, interaksi antara seorang wasit sepak bola dan para pemain sepak
bola yang bertanding. Wasit tersebut akan menghadapi para pemain sesuai tata cara
atau peraturan permainan yang berlaku.