Peraturan yang mengatur Cuti Pegawai
Negeri Sipil atau PNS sampai saat ini masih menggunkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1976 Tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 1976, cuti PNS terdiri dari : a. Cuti tahunan; b. Cuti
besar; c. Cuti sakit; d. Cuti bersalin; e. Cuti karena alasan penting ; dan f.
Cuti diluar tanggungan Negara.
Ketentuan tentang Cuti Tahunan, yakni :
(1)
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan.
(2)
Lamanya cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja.
(3)
Cuti tahunan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka waktu yang
kurang dari 3 (tiga) hari kerja.
(4)
Untuk mendapatkan cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang memberikan cuti.
(5)
Cuti tahunan diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang
memberikan cuti.
(6)
Cuti tahunan yang akan dijalankan ditempat yang sulit
perhubungannya, maka jangka waktu cuti tahunan tersebut dapat ditambah untuk
paling lama 14 (empat belas) hari.
Cuti tahunan yang tidak diambil dalam
tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama
18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang
berjalan. Cuti tahunan yang tidak diambil lebih dari 2 (dua) tahun
berturut-turut, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 (dua
puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.
Namun, berdasarkan pasal 7 dinyatakan
bahwa (1) Cuti tahunan dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti paling lama 1 (satu) tahun, apabila kepentingan dinas
mendesak. (2) Cuti tahunan yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dapat diambil dalam tahun berikutnya selama 24 (dua puluh empat) hari kerja
termasuk cuti tahunan yang sedang berjalan.
Khusus Pegawai Negeri Sipil yang menjadi
guru pada sekolah dan dosen pada perguruan tinggi yang mendapat liburan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak berhak atas cuti tahunan
(Pasal 8).
Ketentuan tentang Cuti Besar yakni :
(1)
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangya 6 (enam)
tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar yang lamanya 3 (tiga) bulan;
(2)
Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas
cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan;
(3)
Untuk mendapatkan cuti besar, Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang memberikan cuti;
(4)
Cuti besar diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang
memberikan cuti.
(5)
Cuti besar dapat digunakan oleh Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan untuk memenuhi kewajiban agama.
Namun, sesuai Pasal 11 Cuti besar dapat
ditangguhkan pelaksanaannya oleh pejabat yang berwenang untuk paling lama 2
(dua) tahun, apabila kepentingan dinas mendesak. Selama menjalankan cuti besar,
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menerima penghasilan penuh kecuali
tunjangan kinerja dan tunjangan sertifikasi/profesi.
Download selengkapnya peraturan tentang
cuti PNS ini, silahkan klik di sini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.