Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan kegiatan Pemilihan
Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi tingkat Nasional.
Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, penyelenggaraan Pemilihan Guru dan Tenaga
Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi ini merupakan wujud apresiasi terhadap
prestasi dan dedikasi guru dan tenaga kependidikan.
Ia
berharap, kegiatan ini dapat menjadi semangat untuk terus membangun peradaban
bangsa Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu, dan
berkarakter, dan mampu bersaing dalam pergaulan internasional.
"Penghargaan
ini sebagai bentuk apresiasi. Namun, Bapak dan Ibu semua yang hadir di sini
sesungguhnya sudah termasuk guru berdedikasi dan berprestasi," kata
Mendikbud saat acara pembukaan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan
Berprestasi dan Berdedikasi di Jakarta, Rabu malam (18/11/2015).
Ia
mengatakan, guru adalah kunci dalam ekosistem pendidikan. Seorang guru bisa
mengubah hidup siswa dan mengubah kehidupan bangsa. Karena itu ia meminta para
guru dan tenaga kependidikan yang terpilih sebagai Guru dan Tenaga Kependidikan
Berprestasi dan Berdedikasi, dapat menularkan semangat dan idealismenya kepada
rekan-rekan sesama guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekitarnya.
“Para
guru dan tenaga kependidikan yang terpilih nanti perlu ingat bahwa di pundaknya
kini terletak peran tambahan, yaitu sebagai agen perubahan,” tutur Mendikbud.
Sementara
itu, dalam laporannya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen
GTK) Sumarna Surapranata mengatakan,
kegiatan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
dilaksanakan mulai 18-21 November 2015. Kegiatan ini melibatkan 1.036 peserta
yang terdiri dari 703 guru/tutor, 200 kepala sekolah, 133 pengawas, dan 21
widyaiswara dari jenjang TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK.
Pranata
mengatakan, sebelumnya telah dilakukan proses seleksi secara berjenjang yang
dimulai pada April dari tingkat satuan pendidikan, tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, dan provinsi, yang puncaknya berlangsung pada November sesuai
dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN). “Jenis kegiatan dan segala
penilaian lomba ini melibatkan semua guru yang dipertimbangkan melalui
kreativitas pembelajaran guru,” ujarnya. (Desliana
Maulipaksi/M.R)