Berdasarkan
informasi yang admin rilis dari laman situs http://tekno.kompas.com tentang Pelajaran
"Coding" Disarankan Sejak Sekolah Dasar selengkapnya sebagai berikut
:
Menteri
Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Rudiantara menargetkan pelajaran
"coding" masuk ke kurikulum pendidikan, 2016 mendatang.
Pertama-tama,
pelajaran tersebut akan diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Artinya,
baru pada usia sekitar 16 tahun anak-anak mulai dibekali pengetahuan terkait
pemrograman komputasi.
CTO
Amazon.com Werner Vogels mendukung langkah tersebut, walau menganggapnya
sedikit terlambat. "Harusnya dari sekolah dasar sudah diajarkan,"
kata dia, Rabu (10/11/2015) di Hotel Hermitage, Jakarta Pusat.
Sebab,
Vogels menilai hari ini semua hal bermuara pada software yang diprogram melalui
sistem komputasi. Ke depan, peran software akan lebih dominan.
"Implementasi
Internet of Thins, aplikasi yang
makin erat kita gunakan, perangkat elektronik, semua teknologi sumbunya adalah
software," ia menjelaskan.
Jika
diajarkan sejak dini kepada anak-anak, Vogels optimis suatu negara mampu
membawa perubahan dan inovasi masa depan yang mumpuni.
"Makin
banyak orang belajar programming, semakin banyak inovasi ke depan," ia
berujar.
Selain
itu, pelajaran cloud juga menurut dia penting untuk diejawantahkan ke dalam
kurikulum. Saat ini sistem penyimpanan komputasi awan tersebut marak digunakan
untuk pengembangan enterprise, startup, bahkan sistem lembaga pemerintahan.
Walau
kedengarannya simpel, sesungguhnya arsitektur sistem cloud cukup ruwet
dipahami. Untuk itu, jika anak-anak diajarkan sejak kecil, efisiensi dan
efektivitas pemrograman akan lebih mudah dilakukan.
"Jika
ingin sukses di masa depan, penting sekali mempelajari software dan cloud.
Kedua hal itu akan sangat dibutuhkan," kata Vogels.
Selanjutnya,
berdasarkan informasi yang admin share dari Kominfo.go.id bahwasannya Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengusulkan pelajaran coding dimasukan
dalam kurikulum sekolah. Hal ini untuk mendorong anak-anak muda di Indonesia
untuk belajar coding.
"Saya
telah bertemu dengan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan membahas masalah
pelajaran coding masuk kurikulum sekolah," kata Rudiantara usai melepas
Tim Indonesia mengikuti APTIKA Award di Colombo Sri Lanka, di Kantor Kominfo,
Jakarta, Kamis (12/11).
Menurut
Rudiantara, Mendikbud mensetujui usulannya, namun sementara baru diterapkan di
jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang TIK, "Saya sudah bertemu
dengan Pak Anies (Mendikbud, red), tadinya ingin di SMA, tapi setelah
dipikir-pikir, sekarang untuk SMK dulu," kata Rudiantara.
SMK,
menurutnya, yang menjadi sekolah kejuruan tersebut dinilai lebih sesuai dengan
minat dan bakat peserta didik. Rencananya, pelajaran coding tersebut akan
dimasukkan ke dalam kurikulum mulai tahun 2016 mendatang. "Bicara detilnya
nanti sama Pak Anies lagi, tapi intinya Pak Anies sudah setuju dengan rencana
ini," katanya.
Rudiantara
melihat potensi besar dari generasi muda pencipta aplikasi di Indonesia. Ia
menilai, jika saat ini sudah banyak anak-anak muda yang berprestasi dalam hal
coding, sementara pelajaran coding saja belum terdapat di sekolah-sekolah. "Selama
ini mereka kan otodidak, kalau otodidak aja seperti ini (banyak prestasi, red),
gimana kalau masuk ke sekolah-sekolah," katanya. (YDR-kominfo.go.id)