Salah satu komponen elemen darah adalah
trombosit atau keping-keping darah yang memiliki peran dalam proses penjendalan
(koagulasi) darah.
Proses koagulasi darah dimaksudkan agar apabila
terjadi kerusakan pembuluh darah, maka tidak terjadi kehilangan darah yang
sebanyak-banyaknya. Pada kondisi tertentu seperti: hemofilia dapat terjadi
kelainan atau gangguan koagulasi darah sehingga darah sukar menjedal dan
akibatnya tubuh dapat kehilangan darah.
Trombosit berasal dari stem sel di sumsum
tulang a b c yaitu megakarosit yang berkembang menjadi trombosit. Platelet kecil,
mudah pecah, pembekuan darah 250.000 tercat biru.
Teori koagulasi darah menurut Morowitz
(1904). Pada peristiwa perdarahan, maka jaringan yang robek (rusak) akan
menyebabkan trombosit yang melaluinya pecah dan membebaskan tromboplastin. Tromboplastin
dan ion Ca kemudian mengaktifkan protrombin menjadi thrombin, dan trombin akan
mempengaruhi perubahan fibrinogen menjadi benang- benang fibrin sehingga
menutup jaringan yang rusak.
Tindakan-tindakan apabila Timbul Pendarahan Bila
seseorang mendapat luka pada kulit, maka darah akan mengalir ke luar.
Perdarahan ini dapat banyak, dapat pula sedikit. Hal ini bergantung pada tempat
luka itu, pada dalamnya dan pembuluh-pembuluh darah mana yang kena.
Perdarahan dapat dihentikan dengan:
1. Memberi tekanan dengan kassa yang steril pada tempat luka
tersebut (bila lukanya kecil dan bersih). Bila perdarahannya agak banyak,
tekanlah pada tempat-tempat tertentu, sehingga menekan pada pembuluh nadi.
2. Setelah perdarahan berhenti, berilah penderita teh panas
atau kopi panas sebagai mnuman penyegar.
3. Bila banyak darah yang keluar, hingga penderita tampaknya
pucat lemah, kesadarannya mulai merendah, nadinya cepat dan lemah,
lekas-lekaslah bawa penderita ke rumah sakit. Mungkin ia memerlukan transfusi.