1. Supervisi Inspeksi
Tipe
seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepemimpinan yang
otokratis, mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang lain, bertindak
sebagai “Inspektur” yang bertugas mengawasi pekerjaan guru.
Supervisi
ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru
dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan
serta ditentukan oleh atasannya.
2. Tipe Laisses Faire
Tipe
ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan
diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada supervisi Laisses
Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk
yang benar.
Misalnya:
guru boleh mengajar sebagaimana yang mereka inginkan baik pengembangan materi,
pemilihan metode ataupun alat pelajaran.
3. Tipe Coersive
Tipe
ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan kehendaknya.
Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan
kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya.
Guru sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa harus demikian.
Supervisi
ini mungkin masih bisa diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat
awal. Contoh supervisi yang dilakukan kepada guru yang baru mulai mengajar.
Dalam keadaan demikian, apabila supervisor tidak bertindak tegas, yang
disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu dan bahkan kehilangan arah yang pasti.
4. Tipe Training dan
Guidance
Tipe
ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari
supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan latihan dan
bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya
kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa
selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.
5. Tipe Demokratis
Selain
kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga memerlukan kondisi dan
situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang
memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau
warga sekolah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.