Di awal tahun 2016 ini, sebanyak 106.038 PNS terancam kehilangan statusnya sebagai
Pegawai Negeri Sipil karena hingga 31 Desember 2015 belum mendaftar dalam
proses Pendataan Ulang PNS (PUPNS). Saat ini, laman PUPNS sudah ditutup karena
batas registrasi berakhir pada 31 Desember 2015.
Demikian
disampaikan Kepala Biro Humas BKN, Tumpak Hutabarat di ruang kerjanya, Senin
(4/1/2015). Saat ini BKN sedang melengkapi data nama-nama dan instansi asal PNS
yang belum mengikuti proses PUPNS. Nama-nama itu kemudian akan dikirimkan ke
instansi asal PNS untuk dikonfirmasi kejelasan alasan PNS yang bersangkutan
tidak melakukan registrasi.
Jika
memang terdata bahwa PNS tersebut tidak mengikuti proses PUPNS tanpa alasan
yang rasional (sengaja mengabaikan proses PUPNS), BKN akan meminta instansi
menerbitkan surat pemberhentian status sebagai PNS.
Di
bagian lain, Direktur Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian BKN, Sidik
Kadarusman menjelaskan dari jumlah total PNS sebanyak 4.556.765, sebanyak
4.450.727 PNS sudah mengikuti proses PUPNS. Namun dari jumlah yang sudah
melakukan registrasi PUPNS, sebanyak 692 PNS tertolak. Dari data yang berhasil
disisir, penolakan kebanyakan terjadi pada PNS yang mengikuti proses mutasi
(pindah instansi) namun data kepindahan belum sinkron dengan apa yang tertuang
dalam database BKN.
Penting dibaca : Surat Edaran Resmi Kepala BKN tentang Tindak Lanjut e-PUPNS di Tahun 2016
“Jadi
ada PNS yang pindah ke instansi lain namun datanya belum terbarui baik pada
instansi baru maupun pada instansi lama. Jadi ada “crash” data. Mereka yang seperti itu tidak akan bisa melakukan
registrasi PUPNS. Selain itu, registrasi PNS juga ditolak jika pihak
verifikator menyatakan tidak mengenali PNS yang bersangkutan,” jelas Sidik.
Sampai
sejauh ini, jelas Sidik, belum ada kebijakan BKN mengenai perpanjangan PUPNS.
“Kami masih terus menggali informasi terutama kepada instansi yang PNS-nya
belum melakukan registrasi dan updating data. Informasi itu akan menjadi acuan
perlu tidaknya masa perpanjangan diterbitkan. Yang pasti saat ini laman PUPNS
telah kami tutup.”