Para
penumpang kapal motor (KM) Wihan Sejahtera masih sibuk menata tempat dan
barang-barang, sesaat setelah dilepas dari Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung
Perak, Surabaya untuk menuju Ende, NTT. Tapi saat sekitar pukul 09.00 dan kapal
masih berada di perairan Teluk Lamong, tiba-tiba terdengar suara dentuman dari
bagian lambung. Buummm…
Ratusan
penumpang kapal pun panik. Pelan-pelan badan kapal mulai miring. Menyadari
kapalnya dalam bahaya, nakhoda Asep Hartono langsung memberikan peringatan
kepada para penumpang. Alarm bahaya dibunyikan.
Sontak
raungan alarm semakin menambah kepanikan. Dibutuhkan perjuangan keras bagi 179
penumpang kapal tersebut untuk lolos dari maut. Mereka mulai berebut pelampung.
Evakuasi Penumpang:
Polair Polda Jatim bersama nelayan lokal berusaha menyelamatkan penumpang KM
Wihan Sejahtera. Kapal itu tenggelam di area Teluk Lamong, Jawa Timur, Senin
(16/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Kapal tersebut mengangkut 179 penumpang dari
Surabaya menuju Labuhan Bajo, Ende, NTT. Foto: Polair Polda Jatim For Jawa Pos
Murtilah,
salah seorang saksi mata, mengaku sangat ketakutan saat mendengar alarm bahaya.
Apalagi, perempuan 40 tahun itu membawa dua buah hatinya, Nadila Moilonga, 11,
dan Radit Rato, 6. "Saya ikut suami di Ende. Ini baru saja pulang kampung
ke Jogja," ucapnya.
Murtilah
semakin ketakutan tatkala kemiringan kapal tak bisa dihentikan. Dia bahkan
menyaksikan sendiri kendaraan-kendaraan yang diangkut KM Wihan meluncur ke
laut. "Tapi, saya bertekad menyelamatkan kedua anak saya dulu,"
katanya.
Untung,
petugas kapal dengan tenang memberikan arahan kepada penumpang. Satu per satu
diberi petunjuk menuju lokasi tertinggi yang tidak terendam air laut. Bersama
para penumpang lain, Murtilah dan kedua anaknya pun menuruni tali tambang dari
atas dek kapal, lalu melompat ke laut. Mereka kemudian diselamatkan kapal-kapal
kecil milik nelayan lokal, PT Pelindo III, dan milik syahbandar.
Pukul
09.40 seluruh badan kapal sudah tidak tampak di permukaan perairan. Berkat
kesigapan semua pihak, tidak ada korban meninggal. Syahbandar Utama Pelabuhan
Tanjung Perak Rudiana menjelaskan, para penumpang yang selamat dibawa ke Gapura
Surya. "Sebagian di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit PHC karena
mengalami luka," ujarnya.
Dengan
bantuan aparat Polres Tanjung Perak dan pemilik kapal, PT Tri Lintas Samudra,
sebagian penumpang mendapatkan pelayaran pengganti menuju Ende. Sebagian lagi
bertahan untuk mengurus barang-barang yang hilang, termasuk kendaraan.
KM
Wihan Sejahtera adalah kapal jenis ro-ro buatan 1995. Saat berlayar kemarin,
kapal tersebut membawa 154 penumpang dan 25 awak. Di dalamnya juga terdapat 43
truk besar, 7 truk berukuran sedang, 10 mobil, dan 2 sepeda motor.
Hingga
tadi malam, penyebab tenggelamnya kapal tersebut masih diselidiki Ditpolair
Polda Jatim. Namun, pihak syahbandar membantah spekulasi terjadinya tabrakan
dengan bangkai kapal. Alasannya, kawasan tersebut sudah dikeruk dan dibersihkan
sebelum Pelabuhan Teluk Lamong beroperasi. "Untuk saat ini kami belum bisa
memastikan penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera," ujar Kasubditgakkum
Ditpolair Polda Jatim Kompol Mustofa. Namun, dia memastikan penyidikan terus
dilakukan. "Jika ada unsur kelalaian, tentu akan kami proses secara
hukum," tegasnya. (all/c9/kim)