Atletik
adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor jalan, lari, lempar,
dan lompat. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti
“berlomba”.
Dalam
Olimpiade, atletik merupakan salah satu olahraga yang paling banyak menyediakan
medali emas. Setiap pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik merupakan
suatu catatan sejarah di setiap olimpiade.
Lari
jarak menengah diperlombakan pada nomor putri dan nomor putra. Gerakan lari
jarak menengah sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek (sprint),
terutama pada cara pendaratan kaki.
Teknik Lari Jarak
Menengah
Lari
jarak menengah menggunakan start berdiri yang aba-abanya hanya “bersedia” dan
“ya”. Ketika aba-aba “bersedia”, pelari
bersiap berdiri di belakang garis start dengan kaki dibuka selabar bahu dan
salah satu kaki di depan. Kemudian condongkan badan ke depan dan kedua lengan
ditempatkan sedemikian rupa sesuai dengan penempatan kaki. Ketika aba-aba “ya”,
segeralah lari menempuh jarak yang ditentukan.
Faktor
penting yang memengaruhi gerakan saat berlari pada lari jarak menengah meliputi
lima aspek, yaitu gerakan keseluruhan, posisi tubuh, ayunan lengan, penempatan
kaki, dan panjang langkah. Berikut teknik lari jarak menengah.
1)
Pada
saat akan menapakkan kaki pada tanah atau lintasan, dimulai dari ujung kaki ke
tumit dan terus menolak lagi
1.
dengan
ujung kaki (ball-hell-ball).
2)
Pengangkatan
lutut sewaktu berlari tidak terlalu tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan
dengan lari jarak pendek.
3)
Gerakan
lengan lebih ringan, artinya tidak sekuat seperti pada lari jarak pendek.
4)
Lengan
digerakkan atau diayun mulai dari bahu dengan gerakan agak ke samping sedikit
dari bahu itu.
5)
Badan
agak condong ke depan antara 10 - 15 derajat dari garis vertikal, tetapi jangan
kaku (rileks).
Taktik dan Strategi
Taktik
yang baik dalam lari jarak menengah adalah upaya memaksimalkan teknik berlari
dengan sempurna agar dapat memenangkan pertandingan secara sportif. Terdapat
beberapa taktik saat melakukan lari jarak menengah, antara lain sebagai berikut
:
1)
Strategi
dipersiapkan sebelum perlombaan dilaksanakan.
2)
Situasi
dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau mess, dan makanan agar disesuaikan
dengan keadaan pertandingan yang akan dihadapi.
3)
Perang
syaraf dengan lawan yang akan dihadapi (media massa: elektronik atau cetak).
Biasanya ditujukan untuk melemahkan mental bertanding lawan dan memompa semangat
atlet atau kontingen agar berprestasi.
4)
Observasi
kekuatan dan kelemahan lawan (melalui pertandingan langsung atau rekaman video)
dan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan.
5)
Latihan
mengotomatiskan teknik start, irama langkah kaki (pace), lintasan lari,
akselerasi lari menjelang garis finish, dan teknik menggapai garis finish.
6)
Pelatih
dan official biasanya lebih berperan daripada atlet dalam pembentukan dan
penerapan strategi perlombaan atau pertandingan.
Adapun
taktik dan strategi saat perlombaan antara lain sebagai berikut :
1.
Berlari
di lintasan bagian dalam.
2.
Tidak
menyusul lawan di tikungan luar.
3.
Mengambil
posisi di kelompok tengah untuk mengetahui kekuatan lawan.
4.
Tidak
berlari terlalu kencang di awal perlombaan.