Dengan pertumbuhan
pengguna internet 19 persen pertahun, Indonesia diprediksi akan menjadi negara
dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut
terungkap dari riset yang dilakukan Google bersama Temasek untuk melihat
peluang di Asia Tenggara dari enam negara dengan tema "e-conomy SEA:
Unlocking the $200 billion opportunity in Southeast Asia".
Dalam riset ini, yang
menjadi perhatian adalah Indonesia sebagai salah satu populasi pengguna
Internet yang pesat berkembang di dunia, dengan perkembangan sebesar 19 persen
per tahun dan diproyeksikan mencapai 215 juta sebelum 2020, dari sebelumnya
hanya 92 juta di tahun 2015.
"Indonesia akan
menjadi ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan di
Indonesia saat ini akan secara dramatis mengubah keadaan ekonomi 10 tahun ke
depan," ujar Managing Director dari Google Indonesia, Tony Keusgen, dalam
keterangan resminya di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Dalam riset ini
disebutkan, pasar online Indonesia diprediksi akan meledak dalam 10 tahun,
mencapai 81 miliar dollar AS sebelum 2025. Dari total tersebut, e-commerce
menyumbang peranan sebesar 57 persen atau 46 miliar dollar AS.
"Semua aktivitas
ini menunjukkan Indonesia siap menjadi destinasi tertinggi di wilayah ini bagi
venture capital yang mencari perkembangan di ekonomi digital baru," tambah
Tony.
Sementara itu, Tony
memaparkan, peluang e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai 52 persen dari
peluang e-commerce di wilayah Asia Tenggara menjelang 2025, hal ini didorong
oleh populasi kelas menengah yang besar serta peningkatan akses ke internet.
"Diperkirakan
tumbuh 39 persen per tahun dari 1,7 miliar dollar AS di 2015 menjadi 46 miliar
dollar AS di 2025," tambahnya. Selain itu, untuk
industri travel online, Indonesia akan menjadi pasar terbesar untuk hotel dan
penerbangan di Asia Tenggara.
"Diperkirakan
berkembang menjadi 17 persen per tahun dari 5 miliar dollar AS di 2015 menjadi
24,5 miliar dollar AS di 2025," tuturnya.
Transportasi Online
Untuk industri jasa
transportasi online riset tersebut menyatakan, melihat jumlah populasi pendusuk
Indonesia diperkirakan hal itu akan menjadi pasar terbesar. Diperkirakan tumbuh
22 persen per tahun dari 800 juta dollar AS di 2015 menjadi 5,6 miliar dollar
AS di 2025.
Dalam riset ini juga
memaparkan Indonesia menjadi negara paling aktif setelah Singapura untuk
kegiatan ventura capital dalam hal jumlah transaksi. Riset ini juga menyoroti
Indonesia merupakan tempat yang menarik memulai startup.
Indonesia sudah
menjadi tuan rumah terbesar dengan 2.033 startup lebih besar dari Singapura
dengan jumlah 1.850 dari 7.000 startup di Asia Tenggara.
Apa yang dibutuhkan
Indonesia agar dapat meraih peluang tersebut? Riset Google menunjukkan bahwa
Indonesia harus menangani sejumlah tantangan kunci. Antara lain, logistik
dan konektivitas, rumitnya pembayaran, kesiapan pasar, penipuan dan
cybersecurity. Sementara, kebutuhan paling utama adalah investasi.
Sumber : Kompas