Supervisi
secara etimologi berasal dari kata "super" dan "visi" yang
mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari
atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktifitas, kreativitas, dan
kinerja bawahan.
Terdapat
beberapa istilah yang hampir sama dengan supervisi, bahkan dalam pelaksanaannya
istilah-istilah tersebut sering digunakan secara bergantian.
Istilah-istilah
tersebut antara lain: pengawasan, pemeriksaan, dan inspeksi. Pengawasan mengandung
arti suatu kegiatan untuk melakukan pengamatan agar pekerjaan yang dilakukan
sesuai dengan ketentuan.
Pemeriksaan
dimaksudkan untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai
tujuan. Inspeksi dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau
kesalahan yang perlu diperbaiki dalam suatu pekerjaan.
Untuk
memperoleh pemahaman dan wawasan tentang supervisi, berikut dikemukakan beberapa
pengertian supervisi dari para ahli. Charter
Good's Dictionary of Education (dalam Mulyasa, 2002), mendefinisikan
supervisi sebagai segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan
tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru,
menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan
metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.
Sementara
dalam Petunjuk Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di Sekolah, supervisi diartikan
sebagai bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik (Depdikbud, 1994). Sedangkan Pidarta
memandang supervisi sebagai kegiatan membina atau membimbing guru agar bekerja
dengan betul dalam mendidik dan mengajar siswanya (Pidarta 1992.)
Di
antara beberapa definisi supervisi diatas terdapat beberapa kesamaan yaitu: (1)
merupakan suatu proses pemberian bantuan, pengarahan, dan pembinaan, (2)
pengajaran ditujukan kepada guru-guru, (3) bukan mencari kesalahan bawahan, (4)
diberikan untuk membantu meningkatkan dan memperbaiki kemampuan guru dalam
pengajaran, (5) meningkatkan prestasi belajar siswa.