Bagi
kebanyakan orang, bisa punya penghasilan 150 ribu dolar Australia atau sekitar
Rp 1,6 miliar dalam setahun terkadang cuma impian. Tapi tak demikian bagi
remaja berusia 17 tahun ini, yang bisa mengantongi uang sebanyak itu hanya
dalam 2 minggu.
Modalnya:
hanya kemahiran bermain video game. Mengetahui keahlian remaja berpenghasilan
fantastis itu, tak sedikit para pekerja yang merasa gundah gulana.
Adalah
Dominique 'Sonic Fox' McLean yang dinobatkan sebagai raja Mortal Kombat --
sejenis game, walau sebenarnya ia belum cukup umur untuk membeli video game
penuh kekerasan itu secara legal.
Remaja
yang tinggal di Delaware itu pertama sekali terjun ke dunia video game
profesional 4 tahun silam. Hingga saat ini McLean telah memenangkan lebih dari
selusin turnamen.
Bahkan
saking hebatnya, sudah empat bulan terakhir di tahun 2015, ia belum terkalahkan
dalam turnamen game tersebut. Kebolehan inilah yang mengantarkannya menggondol
paket hadiah sebesar 150 ribu dolar Australia tersebut.
"Ini
cukup untuk membayar semua biaya kuliah, serta untuk beli mobil juga,"
ujarnya kepada Daily Dot seperti yang dikutip dari News.com.au, Kamis (7/1/2016).
Dominique
mengenang kala pertama dia mengenal dunia video game saat masih berusia 3
tahun. Saat itu dia kerap bertanding dengan kakak lelakinya dalam game Tekken
3.
10
tahun berikutnya, dia mengikuti turnamen Mortal Kombat pertamanya dan mampu
mengalahkan lawan yang usianya berusia 2 kali lipat darinya.
"Sangat
mengintimidasi para lawan, ketika melihat anak berusia 13 tahun duduk dan
bersiap menghancurkan mereka," tutur Dominique.
McLean
boleh jadi bukan pemain terbaik pada mulanya, namun seiring waktu, kemampuannya
yang kian terasah menempatkannya di jajaran teratas para gamer.
McLean
menyebut kalau kesuksesannya berkat kemampuannya mengetahui kekuatan dan
kekurangan setiap tombol di video game.
"Aku
terkadang melihat mereka gemetar saat aku duduk di sebelahnya. Dalam sebuah
game perkelahian, sejak saat itu saja sudah berakhir –- mereka akan kalah. Aku
sudah membaca isi kepala dan tahu apapun yang akan mereka lakukan sebelum
mereka melakukannya."
Walaupun
punya penghasilan lebih besar dibandingkan kebanyakan orang di dunia kerja,
McLean masih punya minat kuat untuk merampungkan studi sekolah menengah
atasnya. Dia pun mengakui kalau teman sekelasnya tak sadar akan profesinya yang
sangat menguntungkan.
McLean
juga mengaku identitasnya di dunia game tersebut tak banyak diketahui.
"Beberapa
murid di sekolah pernah melihatku bermain online dan mereka kaget saat
mengenaliku. Saat mereka sadar siapa aku, mereka berkata ‘Ya Tuhan, kau Sonic
Fox?'."
McLean
juga menambahkan, kalau dia tetap akan terus bermain video game, apapun
hasilnya -- tak peduli akan tetap mendominasi dunia gaming profesional atau
tidak.
"Aku
bisa saja kalah, berada di peringkat terakhir dalam suatu turnamen. Lalu 10
menit kemudian, aku mungkin berlaku seolah-olah tak pernah terjadi
apa-apa," sebutnya.
"Aku
tak pernah biarkan hal itu membuatku kecewa. Aku cuma memikirkan kesalahan apa
yang kuperbuat dan apa yang bisa kuubah lain waktu. Jelas aku akan sedih
beberapa menit pertama, tapi pada akhirnya, kami semua cuma datang untuk
bersenang-senang dalam sebuah permainan. Dan, bahkan jika aku kalah, aku sudah
bersenang-senang."
Sumber
: http://global.liputan6.com